Ketik disini untuk menemukan yang anda cari >>>

Thursday 2 March 2017

Laporan Praktikum Kimia 2 : " MATERI DAN PERUBAHANNYA "




PENDAHULUAN
Latar Belakang

Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang atau memiliki volume. Materi dapat mengalami perubahan fisika dan perubahan kimia. Jika suatu materi mengalami perubahan dengan menghasilkan zat baru, maka materi tersebut mengalami perubahan kimia. Jika materi hanya mengalami perubahan wujud atau bentuk, maka tergolong perubahan fisika (Winarsih, 2009).
 Materi tergolong ke dalam dua perubahan yakni perubahan fisika dan perubahan kimia.  Pada perubahan fisika, hanya terjadi perubahan yang tidak menghasilkan zat baru. Perubahan ini hanya menimbulkan perubahan wujud zat saja.  Contoh perubahan fisika  yakni Logam besi dipanaskan pada suhu tinggi akan membara, lunak dan mencair. Warnanya pun berubah kemerahan dengan suhu yang sangat panas, namun bila suhunya turun, besi akan kembali seperti semula. Pada perubahan ini, tidak menghasilkan zat baru, sehingga digolongkan perubahan fisika sedangkan Perubahan pada zat yang menimbulkan zat yang baru disebut perubahan kimia. Contoh yakni Pernahkah kamu menggunakan obat nyamuk bakar? Apa yang terjadi pada obat nyamuk setelah terbakar? Obat nyamuk yang dibakar akan menimbulkan bau, asap, dan abu. Abu, asap, dan bau yang terjadi merupakan zat baru hasil pembakaran. Zat baru tersebut tidak dapat dikembalikan ke bentuk asalnya. Hal ini disebabkan susunan materinya mengalami perubahan setelah mengalami pembakaran (Sutry, 2015).
            Materi mempunyai sifat yang terbagi menjadi dua, yaitu : sifat interistik dan sifat eksterinsik. Sifat interistik adalah sifat yang khas pada tiap materi, tidak peduli bentuk dan ukuran materi itu. Contoh : kalor jenis. Warna, bau, sifat asam, sifat basa, dan lain-lain. Sedangkan sifat eksterinsik adalah sifat yang tergantung pada bentuk dan ukuran materi. Contoh : volume, massa, jenis, temperatur, panjang, dan lain-lain (Sigit, 2013).

            Selain itu, ada juga sifat materi yang dibedakan mejadi sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisis adalah sifat yang ada hubungannya dengan perubahan yang terjadi secara fisis pada materi tersebut. Contoh : rasa, warna, bau, daya hantar, kemagnetan, kekerasan, kelarutan, dan lain-lain. Sifat kimia adalah sifat yang menggambarkan kemampuan suatu materi untuk melakukan reaksi kimia. Contoh : kestabilan, daya ionisasi, keterbakaran, kekreatifan, dan lain-lain (Sigit, 2013).

Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat membedakan perubahan kimia dan perubahan fisika.


TINJAUAN PUSTAKA

Materi adalah setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang, yang jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang disebut massa (Petrucci,1987).
Secara umum materi dapat juga didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki massa dan menempati volume (Mongillo, 2007).
Materi tersusun atas molekul-molekul, dan molekul pun tersusun atas atom-atom.
Materi umumnya dapat dijumpai dalam empat fase berbeda, yaitu padatcairangas, dan plasma (wujud zat). Namun, terdapat pula fase materi yang lain, seperti kondensat Bose-Einstein (Davies, 1992).

Perubahan fisika adalah perubahan yang mempengaruhi bentuk zat kimia, namun tidak mempengaruhi komposisi kimianya. Perubahan fisika dapat digunakan untuk memisahkan campuran menjadi senyawa komponen mereka, tetapi tidak dapat digunakan untuk campuran yang telah bereaksi menjadi senyawa kimia yang berbeda dari senyawa asalnya (Zumdahl, 2000).
Perubahan fisika terjadi ketika benda atau zat mengalami perubahan yang tidak berubah komposisi kimianya. Ini berbeda dengan konsep perubahan kimia di mana komposisi dari perubahan zat atau satu atau lebih zat menggabungkan atau memecah untuk membentuk zat baru. Secara umum hasil perubahan fisika dapat dikembalikan ke bentuk semula dengan menggunakan sarana fisik. Misalnya, garam terlarut dalam air dapat dipulihkan dengan membiarkan air menguap dengan perantaraan panas (Zumdahl, 2000).
Perubahan fisika melibatkan perubahan sifat fisika. Contoh : sifat fisika meliputi peleburan, transisi ke gas, perubahan kekuatan, perubahan daya tahan, perubahan bentuk kristal, perubahan tekstur, bentuk, ukuran, warna, volume dan kepadatan (Zumdahl, 2000).
Perubahan fisika adalah terbatas kepada perbedaan dalam hal fisik dengan tanpa perubahan komposisi zat. Perubahan dari beberapa indikator-indikator ini (namun tidak terbatas) menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan fisika; tekstur, warna, temperatur, bentuk, titik didih, dan titik beku (Petrucci, 2007).
Sifat fisika meliputi berbagai aspek fisik dari senyawa. Beberapa sifat fisika (namun tidak terbatas) antara lain; Luster, Malleability, Kerapatan, Kekentalan, Kelarutan, Massa, dan Volume. Beberapa perubahan dalam sifat-sifat fisika ini dapat menjurus kepada perubahan fisika (Petrucci, 2007).
Contoh perubahan fisika adalah proses penempaan baja untuk membentuk pisau. Sebuah baja mentah berulang kali dipanaskan dan dipalu yang mengubah kekerasan baja, fleksibilitas dan kemampuannya untuk mempertahankan tepi tajam (Zumdahl, 2000).
Banyak perubahan fisika juga melibatkan penataan ulang atom paling terasa dalam pembentukan kristal. Banyak perubahan kimia yang irreversibel, dan banyak perubahan fisika bersifat reversibel, tetapi reversibilitas bukanlah kriteria tertentu untuk klasifikasi. Meskipun perubahan kimia dapat diakui oleh indikasi seperti bau, perubahan warna, atau produksi gas, setiap satu dari indikator ini dapat hasil dari perubahan fisika (Zumdahl, 2000).
Perubahan kimia terjadi ketika suatu zat bereaksi dengan zat lain untuk membentuk suatu zat baru, yang disebut sintesis atau sebaliknya, terurai menjadi dua atau lebih zat yang berbeda. Proses ini disebut reaksi kimia dan, secara umum, tidak reversibel kecuali dengan reaksi kimia yang terjadi terus berlanjut. Beberapa reaksi kimia menghasilkan panas dan disebut reaksi eksotermik, selainnya memerlukan panas untuk memungkinkan reaksi terjadi, yang disebut reaksi endotermik. Memahami perubahan kimia adalah bagian utama dari ilmu kimia (Chang, 2006).
Ketika terjadi reaksi kimia, atom-atom disusun kembali dan reaksi disertai dengan perubahan energi sebagai produk baru yang dihasilkan. Contoh perubahan kimia adalah reaksi antara natrium dan air untuk menghasilkan natrium hidroksida dan hidrogen. Begitu banyak energi dilepaskan bahwa gas hidrogen dirilis secara spontan membakar di udara. Ini adalah contoh dari perubahan kimia karena produk akhir secara kimiawi berbeda dari zat-zat sebelum reaksi (Chang, 2006).
Letak perbedaan antara reaksi fisika dan reaksi kimia adalah pada komposisi zatnya sesudah dan sebelum reaksi. Dalam reaksi kimia, terdapat banyak perubahan komposisi dari senyawa yang terlibat. Sedangkan dalam perubahan fisika, terdapat banyak perbedaan dalam hal bentuk, bau, tekstur, dan sebagainya, dari zat yang dimaksud, tanpa ada perubahan komposisi zat yang terlibat (Davies, 1992).


            Hasil dari percobaan ini adalah zat mempunyai sifat yang berbeda-beda. Perubahan yang terjadi pada suatu zat juga berbeda-beda. Perubahan bisa menghasilkan zat baru (perubahan kimia), namun bisa pula tidak menghasilkan zat baru (Perubahan Fisika) (Ryandi, 2013).



BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum
Kegiatan Praktikum Kimia Pertanian Dilaksanakan di Laboratorium Kebun Percobaan Universitas Pembangun Panca Budi Medan Pada Hari Senin tanggal 17 Oktober 2016 Pukul 09:00 WIB.

Alat Dan Bahan
Alat
Alat-alat yang digunakan sebagai berikut : 2 tabung reaksi, Rak Tabung Reaksi, Spatula, Bunses, Penjepit, dan Cawan Poerselin/Portal

Bahan
Bahan-bahan yang digunakan sebagai berikut : Kristal Iodium, Lilin, Larutan KI 0,1 M dan Air


Metode
1. Disiapkan dua buah tabung reaksi,
2.  Dimasukan sedikit Kristal Iodium pada tabung 1 lalu ditutup dan dimasukkan juga kira-kira 5 gram pada tabung 2 lalu ditutup,
3.  Dipanaskan kedua tabung tersebut dan amati apa yang terjadi,
4.  Setelah dipanaskan, dinginkan kedua tabung tersebut dan diamati perubahan yang terjadi,
5.  Disiapkan 2 tabung reaksi yang bersih dan kering pada masing-masing tabung masukkan sedikit Kristal Iodium,
6.  Pada  tabung 1, tuangkan 2 ml larutan KI 0,1 M kemudian aduk,
7.  Pada tabung 2, tuangkan 2 ml air lalu diaduk,
8.  Diperhatikan dan dicatat perubahan yang terjadi.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Praktikum
Hasil berbentuk tabel :
NO
BAHAN
PERUBAHAN WARNA
1
Lilin dipanaskan
Awalnya putih menjadi bening dan yang awalnya padat menjadi cair
2
Kristal Iodium dipanaskan
Awalnya hitam menjadi ungu dan yang awalnya padat menjadi cair
3
Kristal Iodium ditambah Larutan KI 0,1 M
Menghasilkan larutan berwarna coklat bening dan dibawahnya ada kristal iodin yang mengendap
4
Kristal Iodium ditambah air
Menghasilkan larutan berwarna orange pekat kehitaman dan kristal melarut semua

Pembahasan
            Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Materi dibedakan menjadi 3 wujud cair, gas, dan padat. Sifat dan perubahan materi dan ilmu kimia mencakup perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan materi secara Fisika adalah suatu perubahan yang tidak menghasilkan zat baru (perubahan zat sementara). Perubahan kimia adalah perubahan yang disertai adanya zat baru (melibatkan suatu reaksi kimia).



1.      Lilin dipanaskan
Lilin akan meleleh dan lilin kembali mengeras setelah dingin. Percobaan ini merupakan perubahan Fisika yang tidak menghasilkan zat baru (perubahan zat sementara).
2.      Kristal Iodium dipanaskan
Menghasilkan larutan berwarna ungu. Percobaan ini merupakan perubahan Kimia yang disertai adanya zat baru (melibatkan suatu reaksi kimia).
3.      Kristal Iodium ditambah Larutan KI 0,1 M
Menghasilkan  larutan berwarna orange pekat kehitaman dan kristal melarut semua. Percobaan ini merupakan perubahan Kimia yang di serta adanya zat baru (melibatkan suatu reaksi kimia).
4.      Kristal Iodium ditambah Air
Menghasilkan larutan berwarna coklat being dan dibawahnya ada kristal iodin yang mengendap. Percobaan ini merupakan perubahan Kimia yang disertai adanya zat baru (melibatkan suatu reaksi kimia). 



KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum, dapat disimpulkan bawah :
1.      Materi adalah setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang yang jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang disebut massa.
2.      Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu zat akan tetapi tidak merubah susunan kimia dari zat tersebut. Perubahan fisika dapat diamati perubahannya, misalnya perubahan wujud, warna, dan lain-lain.
3.      Sifat fisis adalah sifat yang diamati tanpa adanya perubahan susunan zat yang bersangkutan, sedangkan sifat kimia adalah sifat suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya jenis zat.

Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan kita, kita tahu apa itu materi dan bagaimana perubahannya, sehingga materi tersebut bisa bermanfaat didunia ini. Dan semoga kita bisa lebih kritis lagi dalam membedakan perubahan materi.


DAFTAR PUSTAKA
Anni, Winarsih. 2009. IPA terpadu untuk SMA/MA Kelas VII.Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Chang, Raymond. 2006. General Chemistry: the Essential Concepts. MA: McGraw-Hill Higher Education. Boston.

Davies, Paul. 1992. The new physics. Cambridge University Press. London.
Maulana, Ryandi. Materi dan Perubahannya. http://laoranpraktikum.blogspot. co.id/2013/12/materi-dan-perubahannya.html, Diakses tanggal 7 November 2015 pukul 06:06 WIB

Mongillo, John. 2007. Nanotechnology 101. Greenwood Publishing Group. Boston.

Petrucci, Ralph H. 1987. General Chemistry. Principles and Modern Applications. NJ: Pearson/Prentice Hall. Upper Saddle River.

Petrucci, Ralph H. 2007. Kimia Dasar. Prinsip dan Terapan Modern. Terjemahan dari General Chemistry. Principles and Modern Applications, oleh S. Achmadi, Erlangga,Jakarta.

Saputro, Sigit Dwi. 2013. Kimia Dasar 1 bab 1 Materi. http://sigitdwisaputro. blogspot.co.id/2013/10/kimia-dasar-1-1-bab-1-materi.html, diakses tanggal 02 Oktober 2013

Sr, Surty. 2015. Laporan Paktikum Materi dan Perubahannya. http://sutryany. blogspot.co.id/2015/10/laporan-praktikum-materi-dan.html, diakses tanggal 30 Oktober 2015 pukul 01.46 WIB

Zumdahl, Steven S. and Zumdahl, Susan A. 2000. Chemistry, 5th ed. Houghton Mifflin. New York.