Ketik disini untuk menemukan yang anda cari >>>

Sunday 17 June 2018

STEK BUNGA KERTAS (Bougainvillea spectabilis)




PRAKTIKUM PERBANYAKAN TANAMAN
STEK BUNGA KERTAS
(Bougainvillea spectabilis)

Disusun  Oleh:

GIDEON S. TELAUMBANUA
1613010128

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMAN
LABORATORIUM KEBUN PERCOBAAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2017



PENDAHULUAN
Latar Belakang

Stek atau cutting merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif. Tanaman yang disetek, dipotong disalah satu bagiannya.  Stek batang merupakan perbanyakan tanaman yang menggunakan potongan batang, cabang, atau ranting tanaman induknya. Untuk dapat meningkatkan keberhasilan dalam memperbanyak tanaman secara vegetatif seperti cangkok dan stek, dikembangkan hormone yang dapat mempercepat pertumbuhan akar tanaman (Frasiskus, 2006).
Tanaman merupakan mahluk hidup yang dapat menghasilkan buah yang dapat kita manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari baik dalam menyediakan gizi, vitamin serta segi keindahan (estetika) yang terkandung terdapat pada morfologi tanaman tersebut. Tanaman dapat kita kembangbiakan dari biji yang terdapat pada buah. Tetapi tanaman yang bersal dari buah ini akan banyak menimbulkan sifat variasi yang akan tidak sama dengan induknya. Pebanyaan tanaman secara vegetatif alamiah adalah perbanyakan tanaman tanpa perkawinan atau tidak menggunakan biji tanaman induknya yang terjadi ata campur tanan manusia. Perbanyakan secara alami akan menimbulkan variasi yang berbeda-beda untk di jadikan tanaman yan menghasilkan (Nugroho, 1992).
Untuk itu salah satu aternatif  yang dapat menghasilkan tanaman yang sifat ginetik sama dengan induknya yaitu menggunakan perbanyakan tanaman secara vegetatif. Perbanyakan vegetatif  buatan merupakan perkembangbiakan tanaman tanpa melalui perkawinan. Proses perbanyakan secara vegetative buatan melibatkan campur tangan manusia. Tanaman yang biasa diperbanyak dengan cara vegetative buatan adalah tanaman yang memiliki kambium (Nugroho, 1992).
Perbanyakan tanaman dengan cara setek merupakan perbanyakan tanaman dengan cara menanam bagian-bagian tertentu dari tanaman. Bagian tertentu itu bisa berupa pucuk tanaman, akar, atu cabang. Proses penyetekan tanaman itu sendiri cukup mudah. Kita tinggal memotong tanaman yang terpilih dengan menggunakan pisau yang tajam untuk menghasilkan potongan permukaan yang halus.. Ketika membuat potongan meruncing. Hendaknya kita usahakan potongan itu sedikit menyentuh again mata tunas, dengan demikian nantinya stek yang diharapkan akan berhasil ( Aak, 1991 ).
Perbanyakan dengan cara stek adalah perbanyakan tanaman dengan menumbuhkan potongan/bagian tanaman seperti akar, batang atau pucuk sehingga menjadi tanaman baru. Stek pucuk umum dilakukan untuk perbanyakan tanaman buah-buahan. Dengan kata lain setek  atau potongan adalah menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga menjadi tanaman baru (Yustina, 1994).
1.    Keuntungan bibit dari setek adalah:
·      Tanaman buah-buahan tersebut akan mempunyai sifat yang persis sama dengan induknya, terutama dalam hal bentuk buah, ukuran, warna dan rasanya. Tanaman asal setek ini bisa ditanam pada tempat yang permukaan air tanahnya dangkal, karena tanaman asal setek tidak mempunyai akar tunggang.
·      Perbanyakan tanaman buah dengan setek merupakan cara perbanyakan yang praktis dan mudah dilakukan.
·      Setek dapat dikerjakan dengan cepat, murah, mudah dan tidak memerlukan teknik
·      khusus seperti pada cara cangkok dan okulasi.
2.    Kerugian bibit dari setek adalah:
·      Perakaran dangkal dan tidak ada akar tunggang, saat terjadi angin kencang tanaman menjadi mudah roboh.
·      Apabila musim kemarau panjang, tanaman menjadi tidak tahan kekeringan (Frasiskus, 2006).

Tujuan Praktikum
            Untuk mengetahui cara perbanyakan tanaman dengan stek pada bunga kertas (Bougainvillea spectabilis)
Kegunaan Praktikum
1.      Sebagai salah satu syarat untuk lulus pada mata kuliah praktikum Sistem Perbanyakan Tanaman
2.      Sebagai masukan dan informasi pada sistem perbanyakan tanaman.



TINJAUAN PUSTAKA
Penyetekan adalah suatu perlakuan atau pemotongan beberapa bagian dari tanaman seperti akar, batang, daun, dan tunas dengan maksud agar organ-organ tersebut membentuk akar yang selanjutnya menjadi tanaman baru yang sempurna dalam waktu yang relative cepat dan sifat-sifatnya serupa dengan induknya. Pembiakan dengan cara stek ini pada umumnya dipergunakan mengekalkan klon tanaman unggul dan juga untuk memudahkan serta mempercepat perbanyakan tanaman (Wudiyanto, 1988).
Hal semacam ini biasanya banyak dilakukan oleh orang perkebunan buah-buahan dan tanaman hias. Alasannya, karena bahan untuk membuat setek ini hanya sedikit, tetapi dapat diperoleh jumlah bibit tanaman dalam jumlah banyak. Tanaman yang dihasilkan dari setek biasanya mempunyai dalam ukur, ukuran tinggi, ketahanan terhadap penyakit dan sifat-sifat lainnya. Selain itu juga diperoleh tanaman yang sempurna yaitu tanaman yang telah mampunyai akar, batang , dan daun dalam waktu yang relatif singkat. Setek sangat sederhana, tidak memerlukan teknik yang rumit, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja (Frasiskus, 2006).
            Berikut ini adalah klasifikasi dan morfologi bunga kertas (Bougenvillea spectabili) :
Kingdom             :      Plantae
Sub Kingdom      :      Viridiplantae
Divisi                   :      Tracheophyta
Sub Divisi            :      Spermatophyta
Kelas                   :      Mangoliopsida
Ordo                    :      Caryophyllales
Famili                  :      Nyctaginaceae
Genus                  :      Bougainvillea
Spesies                 :      Bougenvillea spectabilis


Morfologi akar bunga kertas
            Akar tanaman bunga kertas adalah akar tunggang yang tumbuh secra vertikal, lalu ada akar cabang yang tumbuhnya melebar hingga kedalaman 80 cm.
Morfologi batang bunga kertas
            Tanaman bunga kertas adalah tanaman perdu tegak yang tumbuh tegak urus mencapai 2 sampai 4 meter tingginya. Batang tanaman bunga kertas bersifat kayu, bentuknya bulat dan terdapat duri-duri berukuran kecil. Percabangan bunga kertas adalah monopodial. Warna batang bunga kertas adalah cokelat.
Morfologi daun bunga kertas
            Daun bunga kertas berbentuk melebar dan bulat higga memanjang. Tepi daun bunga kertas merata. Pertulangan daunnya menyirip atau bertulang tiga hingga limma. Daun pelindung duduk, berbentuk bulat oval dan memiliki panjang kira-kira antara 1,5 sampai 4 cm.
Morfologi bunga kertas
            Bunga kertas termasuk golongan bunga tidak lengkap, karena hanya terdiri dari tenda bunga, bunga, tangkai, kepala putik, tangkai putik, benang sari, dan tangkai sari. Bunga ini tumbuh pada ketiak daun. Bunga kertas adalah bunga majemuk yang berbentuk seperti payung yang bersusun. Bunga kertas tersusun dalam anak payung yang bertangkai dan berjumlah 1 sampai 7 anak payung, masing-masing anak payung tadi terdari 3 bunga, kemudian anak payung terkumpul menjadi malai. Tanda bunga berbentuk seperti tabung segi lima, berambut, berwarna hijau dan panjangnya berkisar 1,5 sampai 2,5 cm. Bagian bawah tenda bunga agak melembung dan bagian atas rontok (Tani, 2015).
Hormon Growtone
            Growtone adalah zat pengatur tumbuh yang dapat merangsang pertumbuhan akar. Growtone yaitu Zat pengatur tumbuh (ZPT atau zat perangsang tumbuh) berupa tepung yang bisa larut, berwarna abu-abu, merangsang perkembangan akar dengan baik yang sangatlah bermanfaat untuk stek serta cangkok.


BAHAN DAN METODA
Waktu dan Tempat
Kegiatan Praktikum Teknologi Perbanyakan Tanaman Dilaksanakan di Pada Hari Kamis tanggal 19 Oktober 2017 Pukul 08:00 WIB di Laboratorium Kebun Percobaan Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.

Alat dan Bahan
            Ada pun alat-alat yang digunakan pada pelaksanaan praktikum ini antara lain : pisau cutter, polibeg, beker glass, timbangan dan batang pengaduk.
            Ada pun bahan yang di gunakan pada pelaksanaan praktikum ini antara lain : bibit bunga kertas, atonik, growtone dan media tanam.

Prosedur Kerja
·         Di pilih batang bunga kertas yang berdiameter 5 cm
·         Di potong batang sekitar 25-30 cm
·         Ruas bagian bawah di basahi dengan growtone
·         Di tanam di polibeg
·         Di amati pertumbuhan dan perkembangan tunas
·         Di lakukan perawatan.



HASIL PRAKTIKUM

Hasil

Tabel hasil pengamatan stek bunga kertas.
NO
TANAMAN
Growtone
Pertumbuhan
Jumlah Tunas
Hidup
Tidak Hidup
1
Bougainvillea
ü
-
5

Pengamatan minggu pertama adalah mengamati hasil tumbuh atau tidak tumbuhnya tanaman bunga kertas yang telah di stek dan di tanam sedangkan pengamatan  pada minggu kedua adalah mengamati pertumbuhan dan perkembangan serta jumlah tunas yang tumbuh pada bagian batang tanaman bunga kertas.

  
PEMBAHASAN

            Berdasarkan tabel hasil pengamatan diatas pada pelaksanaan praktikum stek bunga kertas dapat di lihat bahwa hasil pelaksanaan praktikum tersebut terbukti berhasil dimana penggunaan growtone sebagai pemacu pertumbuhan akar pada tanaman bunga kertas sangat cepat merangsang keluarnya akar pada batang bunga kertas yang telah di kupas dan di  basahi dengan growtone.
Berdasarkan hasil pengamatan yang di dukung oleh Wudiyanto, 1988, penyetekan adalah suatu perlakuan atau pemotongan beberapa bagian dari tanaman seperti akar, batang, daun, dan tunas dengan maksud agar organ-organ tersebut membentuk akar yang selanjutnya menjadi tanaman baru yang sempurna dalam waktu yang relative cepat dan sifat-sifatnya serupa dengan induknya. Pembiakan dengan cara stek ini pada umumnya dipergunakan mengekalkan klon tanaman unggul dan juga untuk memudahkan serta mempercepat perbanyakan tanaman.
Hasil dari pemberian growtone pada batang bunga kertas yang telah di kupas mengelilingi batang dengan panjang sekitar 2 cm membuktikan hasil tanaman hidup.
            Tahap pelaksanaan pengamatan dilapangan berdasarkan prosedur kerja kami lakukan 2 kali saja, dimana pada pengataman pertama dengan jarak waktu mulai tanam hingga 1 minggu kemudian  adalah mengamati hidup atau tidak hidup tanaman bunga kertas yang telah ditanam pada minggu sebelumnya dengan ciri tumbuh tanam yaitu memunculkan tunas pada bagian batang tanaman bunga kertas dan batang tanaman tidak mengalami kekeringan.
            Pengamatan kedua kami laksanakan pada minggu kedua atau 14 hari setelah bunga kertas di tanam. Pengamatan yang kami lakukan minggu kedua ini adalah mengamati dan menghitung jumlah tunas yang tumbuh pada batang bunga kertas serta bagaimana perkembangan pertumbuhan bunga kertas tersebut. Dari hasil pengamatan kami, kami peroleh data real di lapangan yaitu dimana tunas telah tumbuh dengan jumlah tunas sebanyak 5 dan pertumbuhan bunga kertas semakin tumbuh berkembang.


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
            Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada stek bunga kertas, pembuktian growtone sebagai perangsang pertumbuhan akar dan pemacu perkembangan tunas telah membuktikan dimana tanaman bunga kertas sebagai bahan praktikum berhasil hidup dan telah memberikan syarat tumbuh pada perlakukan praktikum ini yaitu tumbuhnya tunas tanaman baru pada bagian batang bunga kertas dan batang tidak mengalami pembusukkan atau kering.
Saran
            Saran kami untuk praktikum ini adalah agar praktikan serius dan betul-betul melaksanakan praktikum ini berdasarkan prosedur kerja atau pengarahan dari asisten dosen praktikum teknologi perbanyakan tanaman dan serta melakukannya dengan teliti mulai dari pemilihan batang bunga kertas yang akan di jadikan sebagai bahan praktek, proses pelaksanaannya, perawatannya sampai tanaman itu menumbuhkan tunas pada bagian batang tanaman.


DAFTAR PUSTAKA
AAK1991. Budidaya Tanaman Bunga Kertas. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Frasiskus, harum. 2006. Tehnik Pembibitan dan Perbanyakan  Vegetatif Tanaman Buah. Bogor : World Agroforestry Centre (ICRAF) & Winrock International.
Nugroho H. 1992. Perbanyakan, dan Perawatan Tanaman. Bogor : PT Gramedia.
Tani, M. 2015. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Morfologi Bunga Kertas. Sumber : www.materipertanian.com. Diakses pada tahun 2015.
Wudiyanto, Nanda. 1988. Membuat Setek, Cangkok dan Okulasi. Jakarta : Penebar Swadayana.
Yustina, E. W.1994. Jenis dan Budidaya. Depok : Penebar Swadayana.