PRAKTIKUM
PERBANYAKAN TANAMAN
STEK BUNGA KERTAS
(Bougainvillea spectabilis)
Disusun Oleh:
GIDEON
S. TELAUMBANUA
1613010128
PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERBANYAKAN
TANAMAN
LABORATORIUM KEBUN PERCOBAAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2017
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Stek atau cutting merupakan salah satu teknik perbanyakan
tanaman secara vegetatif. Tanaman yang disetek, dipotong disalah satu
bagiannya. Stek batang merupakan perbanyakan tanaman yang menggunakan
potongan batang, cabang, atau ranting tanaman induknya. Untuk dapat
meningkatkan keberhasilan dalam memperbanyak tanaman secara vegetatif seperti
cangkok dan stek, dikembangkan hormone yang dapat mempercepat pertumbuhan akar
tanaman (Frasiskus,
2006).
Tanaman merupakan
mahluk hidup yang dapat menghasilkan buah yang dapat kita manfaatkan untuk
kehidupan sehari-hari baik dalam menyediakan gizi, vitamin serta segi keindahan
(estetika) yang terkandung terdapat pada morfologi tanaman tersebut. Tanaman
dapat kita kembangbiakan dari biji yang terdapat pada buah. Tetapi tanaman yang
bersal dari buah ini akan banyak menimbulkan sifat variasi yang akan tidak sama
dengan induknya. Pebanyaan tanaman secara vegetatif alamiah adalah perbanyakan
tanaman tanpa perkawinan atau tidak menggunakan biji tanaman induknya yang
terjadi ata campur tanan manusia. Perbanyakan secara alami akan menimbulkan
variasi yang berbeda-beda untk di jadikan tanaman yan menghasilkan (Nugroho, 1992).
Untuk itu salah satu aternatif yang dapat
menghasilkan tanaman yang sifat ginetik sama dengan induknya yaitu menggunakan
perbanyakan tanaman secara vegetatif. Perbanyakan vegetatif buatan
merupakan perkembangbiakan tanaman tanpa melalui perkawinan. Proses perbanyakan
secara vegetative buatan melibatkan campur tangan manusia. Tanaman yang biasa
diperbanyak dengan cara vegetative buatan adalah tanaman yang memiliki kambium (Nugroho, 1992).
Perbanyakan
tanaman dengan cara setek merupakan perbanyakan tanaman dengan cara menanam
bagian-bagian tertentu dari tanaman. Bagian tertentu itu bisa berupa pucuk
tanaman, akar, atu cabang. Proses penyetekan tanaman itu sendiri cukup mudah.
Kita tinggal memotong tanaman yang terpilih dengan menggunakan pisau yang tajam
untuk menghasilkan potongan permukaan yang halus.. Ketika membuat potongan meruncing.
Hendaknya kita usahakan potongan itu sedikit menyentuh again mata tunas, dengan
demikian nantinya stek yang diharapkan akan berhasil ( Aak, 1991 ).
Perbanyakan
dengan cara stek adalah perbanyakan tanaman dengan menumbuhkan potongan/bagian
tanaman seperti akar, batang atau pucuk sehingga menjadi tanaman baru. Stek
pucuk umum dilakukan untuk perbanyakan tanaman buah-buahan. Dengan kata lain
setek atau potongan adalah menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga menjadi tanaman baru (Yustina, 1994).
1. Keuntungan
bibit dari setek adalah:
· Tanaman
buah-buahan tersebut akan mempunyai sifat yang persis sama dengan induknya,
terutama dalam hal bentuk buah, ukuran, warna dan rasanya. Tanaman asal setek
ini bisa ditanam pada tempat yang permukaan air tanahnya dangkal, karena
tanaman asal setek tidak mempunyai akar tunggang.
· Perbanyakan
tanaman buah dengan setek merupakan cara perbanyakan yang praktis dan mudah
dilakukan.
· Setek
dapat dikerjakan dengan cepat, murah, mudah dan tidak memerlukan teknik
· khusus
seperti pada cara cangkok dan okulasi.
2. Kerugian
bibit dari setek adalah:
· Perakaran
dangkal dan tidak ada akar tunggang, saat terjadi angin kencang tanaman menjadi
mudah roboh.
· Apabila
musim kemarau panjang, tanaman menjadi tidak tahan kekeringan (Frasiskus,
2006).
Tujuan
Praktikum
Untuk mengetahui cara perbanyakan tanaman dengan stek
pada bunga kertas (Bougainvillea
spectabilis)
Kegunaan Praktikum
1. Sebagai
salah satu syarat untuk lulus pada mata kuliah praktikum Sistem Perbanyakan
Tanaman
2.
Sebagai masukan dan informasi pada
sistem perbanyakan tanaman.
TINJAUAN PUSTAKA
Penyetekan
adalah suatu perlakuan atau pemotongan beberapa bagian dari tanaman seperti
akar, batang, daun, dan tunas dengan maksud agar organ-organ tersebut membentuk
akar yang selanjutnya menjadi tanaman baru yang sempurna dalam waktu yang
relative cepat dan sifat-sifatnya serupa dengan induknya. Pembiakan dengan cara
stek ini pada umumnya dipergunakan mengekalkan klon tanaman unggul dan juga
untuk memudahkan serta mempercepat perbanyakan tanaman (Wudiyanto, 1988).
Hal semacam
ini biasanya banyak dilakukan oleh orang perkebunan buah-buahan dan tanaman
hias. Alasannya, karena bahan untuk membuat setek ini hanya sedikit, tetapi dapat
diperoleh jumlah bibit tanaman dalam jumlah banyak. Tanaman yang dihasilkan
dari setek biasanya mempunyai dalam ukur, ukuran tinggi, ketahanan terhadap
penyakit dan sifat-sifat lainnya. Selain itu juga diperoleh tanaman yang
sempurna yaitu tanaman yang telah mampunyai akar, batang , dan daun dalam waktu
yang relatif singkat. Setek sangat sederhana, tidak memerlukan teknik yang
rumit, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja (Frasiskus, 2006).
Berikut ini adalah klasifikasi dan
morfologi bunga kertas (Bougenvillea
spectabili) :
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Mangoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Spesies : Bougenvillea
spectabilis
Morfologi
akar bunga kertas
Akar tanaman bunga kertas adalah
akar tunggang yang tumbuh secra vertikal, lalu ada akar cabang yang tumbuhnya
melebar hingga kedalaman 80 cm.
Morfologi
batang bunga kertas
Tanaman bunga kertas adalah tanaman
perdu tegak yang tumbuh tegak urus mencapai 2 sampai 4 meter tingginya. Batang
tanaman bunga kertas bersifat kayu, bentuknya bulat dan terdapat duri-duri
berukuran kecil. Percabangan bunga kertas adalah monopodial. Warna batang bunga
kertas adalah cokelat.
Morfologi
daun bunga kertas
Daun bunga kertas berbentuk melebar
dan bulat higga memanjang. Tepi daun bunga kertas merata. Pertulangan daunnya
menyirip atau bertulang tiga hingga limma. Daun pelindung duduk, berbentuk
bulat oval dan memiliki panjang kira-kira antara 1,5 sampai 4 cm.
Morfologi
bunga kertas
Bunga kertas termasuk golongan bunga
tidak lengkap, karena hanya terdiri dari tenda bunga, bunga, tangkai, kepala
putik, tangkai putik, benang sari, dan tangkai sari. Bunga ini tumbuh pada
ketiak daun. Bunga kertas adalah bunga majemuk yang berbentuk seperti payung
yang bersusun. Bunga kertas tersusun dalam anak payung yang bertangkai dan
berjumlah 1 sampai 7 anak payung, masing-masing anak payung tadi terdari 3
bunga, kemudian anak payung terkumpul menjadi malai. Tanda bunga berbentuk
seperti tabung segi lima, berambut, berwarna hijau dan panjangnya berkisar 1,5
sampai 2,5 cm. Bagian bawah tenda bunga agak melembung dan bagian atas rontok
(Tani, 2015).
Hormon
Growtone
Growtone
adalah zat pengatur tumbuh yang dapat merangsang pertumbuhan akar. Growtone
yaitu Zat pengatur tumbuh (ZPT atau zat perangsang tumbuh) berupa tepung yang
bisa larut, berwarna abu-abu, merangsang perkembangan akar dengan baik yang sangatlah
bermanfaat untuk stek serta cangkok.
BAHAN
DAN METODA
Waktu dan Tempat
Kegiatan Praktikum Teknologi Perbanyakan Tanaman Dilaksanakan di
Pada Hari Kamis tanggal 19 Oktober 2017 Pukul 08:00 WIB di Laboratorium Kebun
Percobaan Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.
Alat dan Bahan
Ada pun
alat-alat yang digunakan pada pelaksanaan praktikum ini antara lain : pisau cutter,
polibeg, beker glass, timbangan dan batang pengaduk.
Ada pun bahan
yang di gunakan pada pelaksanaan praktikum ini antara lain : bibit bunga
kertas, atonik, growtone dan media tanam.
Prosedur Kerja
·
Di pilih batang bunga kertas yang
berdiameter 5 cm
·
Di potong batang sekitar 25-30 cm
·
Ruas bagian bawah di basahi dengan
growtone
·
Di tanam di polibeg
·
Di amati pertumbuhan dan perkembangan
tunas
·
Di lakukan perawatan.
HASIL PRAKTIKUM
Hasil
Tabel
hasil pengamatan stek bunga kertas.
NO
|
TANAMAN
|
Growtone
|
||
Pertumbuhan
|
Jumlah Tunas
|
|||
Hidup
|
Tidak Hidup
|
|||
1
|
Bougainvillea
|
ü
|
-
|
5
|
Pengamatan
minggu pertama adalah mengamati hasil tumbuh atau tidak tumbuhnya tanaman bunga
kertas yang telah di stek dan di tanam sedangkan pengamatan pada minggu kedua adalah mengamati
pertumbuhan dan perkembangan serta jumlah tunas yang tumbuh pada bagian batang
tanaman bunga kertas.
PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel hasil pengamatan
diatas pada pelaksanaan praktikum stek bunga kertas dapat di lihat bahwa hasil
pelaksanaan praktikum tersebut terbukti berhasil dimana penggunaan growtone
sebagai pemacu pertumbuhan akar pada tanaman bunga kertas sangat cepat
merangsang keluarnya akar pada batang bunga kertas yang telah di kupas dan
di basahi dengan growtone.
Berdasarkan
hasil pengamatan yang di dukung oleh Wudiyanto, 1988, penyetekan adalah suatu perlakuan atau pemotongan beberapa bagian dari
tanaman seperti akar, batang, daun, dan tunas dengan maksud agar organ-organ
tersebut membentuk akar yang selanjutnya menjadi tanaman baru yang sempurna
dalam waktu yang relative cepat dan sifat-sifatnya serupa dengan induknya.
Pembiakan dengan cara stek ini pada umumnya dipergunakan mengekalkan klon
tanaman unggul dan juga untuk memudahkan serta mempercepat perbanyakan tanaman.
Hasil
dari pemberian growtone pada batang bunga kertas yang telah di kupas
mengelilingi batang dengan panjang sekitar 2 cm membuktikan hasil tanaman
hidup.
Tahap pelaksanaan pengamatan
dilapangan berdasarkan prosedur kerja kami lakukan 2 kali saja, dimana pada
pengataman pertama dengan jarak waktu mulai tanam hingga 1 minggu kemudian adalah mengamati hidup atau tidak hidup
tanaman bunga kertas yang telah ditanam pada minggu sebelumnya dengan ciri
tumbuh tanam yaitu memunculkan tunas pada bagian batang tanaman bunga kertas
dan batang tanaman tidak mengalami kekeringan.
Pengamatan kedua kami laksanakan
pada minggu kedua atau 14 hari setelah bunga kertas di tanam. Pengamatan yang
kami lakukan minggu kedua ini adalah mengamati dan menghitung jumlah tunas yang
tumbuh pada batang bunga kertas serta bagaimana perkembangan pertumbuhan bunga
kertas tersebut. Dari hasil pengamatan kami, kami peroleh data real di lapangan
yaitu dimana tunas telah tumbuh dengan jumlah tunas sebanyak 5 dan pertumbuhan
bunga kertas semakin tumbuh berkembang.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang
telah kami lakukan pada stek bunga kertas, pembuktian growtone sebagai
perangsang pertumbuhan akar dan pemacu perkembangan tunas telah membuktikan
dimana tanaman bunga kertas sebagai bahan praktikum berhasil hidup dan telah
memberikan syarat tumbuh pada perlakukan praktikum ini yaitu tumbuhnya tunas
tanaman baru pada bagian batang bunga kertas dan batang tidak mengalami
pembusukkan atau kering.
Saran
Saran kami untuk praktikum ini
adalah agar praktikan serius dan betul-betul melaksanakan praktikum ini
berdasarkan prosedur kerja atau pengarahan dari asisten dosen praktikum
teknologi perbanyakan tanaman dan serta melakukannya dengan teliti mulai dari
pemilihan batang bunga kertas yang akan di jadikan sebagai bahan praktek, proses
pelaksanaannya, perawatannya sampai tanaman itu menumbuhkan tunas pada bagian
batang tanaman.
DAFTAR
PUSTAKA
AAK, 1991.
Budidaya Tanaman Bunga Kertas. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Frasiskus, harum. 2006. Tehnik Pembibitan dan
Perbanyakan Vegetatif Tanaman Buah. Bogor : World
Agroforestry Centre (ICRAF) & Winrock International.
Nugroho H. 1992. Perbanyakan, dan Perawatan Tanaman. Bogor : PT Gramedia.
Tani, M.
2015. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Morfologi Bunga Kertas. Sumber : www.materipertanian.com. Diakses pada
tahun 2015.
Wudiyanto, Nanda. 1988. Membuat Setek, Cangkok dan Okulasi.
Jakarta : Penebar Swadayana.
Yustina, E.
W.1994. Jenis dan Budidaya.
Depok : Penebar Swadayana.