Ketik disini untuk menemukan yang anda cari >>>

Thursday 2 March 2017

Laporan Praktikum Kimia 1 : "PENGENALAN ALAT DAN FUNGSINYA"




PENDAHULUAN
Latar Belakang

            Sebelum memulai melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, kita sebagai praktikan harus mengenal alat-alat laboratorium dan semua fungsi peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia. Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium sangat penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia (Maju, 2013).
Kesalahan dalam  penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu,  pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar. (Anonim, 2012).
Untuk itulah alat-alat laboratorium diperlukan, selain mempermudah percobaan juga mendukung keselamatan praktikan ketika melakukan percobaan. Namun, tentu saja praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat-alat laboratorium tanpa mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk itu, karena masing-masing alat laboratorium memiliki prosedur-prosedur tersendiri dalam penggunaannya.
Setiap percobaan kimia, selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda. Misalnya untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit kita harus menggunakan gelas ukur bukan gelas beaker. Karena ketelitian gelas ukur yang tinggi dan memang untuk mengukur zat cair, sedangkan gelas beaker skala nya tidak akurat dan hanya sebagai wadah atau tempat larutan atau sampel. Begitu pula dengan prosedur percobaan yang lain, praktikan harus bisa menyesuaikan dan menggunakan peralatan laboratorium dengan tepat sehingga tidak akan mengganggu kelancaran praktikum (Arista, 2015).
Mengingat betapa pentingnya pengetahuan dan prosedur penggunaan peralatan laboratorium, maka pengenalan alat laboratorium sangat penting agar setiap praktikum dapat berjalan sebagaimana mestinya dengan data yang akurat tanpa terjadi hal-hal yang tidak dinginkan. (Roymond, 2005).


Tujuan Praktikum
Mahasiswa/I dapat mengetahui jenis-jenis alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang baik dan benar.

TINJAUAN PUSTAKA
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph (Moningka, 2008).
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).
Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-alat ini dapat mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu harus diberikan pelatihan tentang penggunaan alat-alat tersebut.
Penggunaan alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai dengan fungsinya agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Ada beberapa macam alat gelas yang dipakai di laboratorium, antara lain: gelas piala (beker gelas), erlenmeyer, gelas ukur, botol, pipet, corong, tabung reaksi, gelas objek dan gelas penutup, cawan petri dan kamar hitung.
Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang  tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya. Dalam prakteknya baik analisa maupun sintesa, sesorang yang mempelajari atau menekuni bidang kimia pasti akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan alat-alat dan bahan kimia.
Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna, kebersihan alat yang digunakan dan ketelitian praktikan dalam perhitungan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu praktikum, dengan ketelitian dan ketepatan penggunaan alat maka kesalahan dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi, 1990).
Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan sistematika penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan mengetahui sistematika atau langkah-langkah penggunaan alat akan membuat praktikan tahu bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada alat saat kita melakukan percobaan dilaboratorium (Mardani, 2007).
            Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
            Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Khasani, 1990).
            Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2000).
            Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus dipahami oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi, dan cara penggunaan alat-alat yang akan kita gunakan, agar praktikum yang akan dilakukan berjalan dengan baik (Setiawati, 2002).
            Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Mored, 2000).
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan–percobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).
Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik. Seperti layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena faktor ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia ( Maju Loebis, 2013).

BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Praktikum
            Kegiatan Praktikum Kimia Pertanian Dilaksanakan di Laboratorium Kebun Percobaan Universitas Pembangunan Panca Budi Medan Pada Hari Senin tanggal 17 Oktober 2016 Pukul 09:00 WIB.

Alat dan Bahan
Alat
a.  Alat Manual :                                                                      b.  Alat Elektron :
     1. Tabung Reaksi                                                                 1. Water Bath
2. Rak Tabung Reaksi                                                         2. Oven
3. Spatula                                                                            3. Autoclaf
4. Tungku, Kasa, Bunses                                                     4. Lamina Air Flow
5. Penjepit Tabung Reaksi                                                   5. Centrifugasi
6. Beacker Glass                                                                  6. Alkohol Meter
7. Pipet Tetes                                                                       7. Alat Destilasi
8. Gelas Ukur
9. Erlenmeyer
10. Labu Ukur
11. Cawan Porselin
12. Batang Pengaduk
13. Cawan Petri
14. Batang Statis dan Buret.



Metode
            Laboratorium merupakan suatu ruangan yang dirancang khusus agar kita dapat melakukan sesuatu percobaan dengan aman. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan usaha atau tindakan pencegahan agar dalam kegiatan di laboratorium terhindar dari kecelakaan.
a.       Perlengkapan saat berada di Laboratorium
Demi keamanan pada saat praktikum, sebelum memasuki laboratorium, setiap praktikan harus mengenakan perlengkapan berikut :
1.      Jas Laboratorium
Berfungsi untuk melindungi pakaian yang kita kenakan dari kontak fisik zat-zat dan senyawa kimia yang berbahaya.
2.      Masker
Berfungsi menghindari ketika akan mencium aroma yang tidak sehat di laboratorium.
3.      Sarung Tangan
Digunakan saat akan melakukan berbagai reaksi kimia. Tujuan agar tangan tidak terkontak langsung dengan bahan kimia tersebut.
4.      Kacamata
Berfungsi sebagai alat pelindung mata dari bahaya reaksi-reaksi bahan kimia.
5.      Sepatu
Berfungsi untuk melindungi kaki dari tumpahan bahan-bahan kimia.


a.       Alat Keselamatan Kerja
Didalam laboratorium harus sudah tersedia seluruh alat keselamatan kerja agar pada saat terjadi kecelakaan atau keadaan darurat, bisa diatasi dengan cepat.
            Alat keselamatan kerja yang harus ada didalam laboratorium antara lain :
1.      Pemadam Kebakaran (hydrant)
2.      Eye Washer
3.      Water Shower
4.      Kotak P3K
5.      Peralatan Pembersih
6.      Obat-obatan
7.      Kapas, dan
8.      Plaster Pembalut.

b.      Tata Tertib Keselamatan Kerja
Agar kegiatan didalam laboratorium dapat berjalan dengan baik, setiap praktikan harus memenuhi aturan-aturan yang ada dalam laboratorium. Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja di laboratorium antara lain sebagai berikut :
1.      Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat dan bahan yang ada didalam laboratorium tanpa seizin dosen.
2.      Mencuci tangan sebelum dan sesudah praktikum.
3.      Gunakan alat dan bahan sesuai petunjuk praktikum yang diberikan jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat dan bahan pemakaian.
4.      Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan pemakaiannya.
5.      Bertanyalah jika merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan percobaan.
6.      Mengerti semua jenis peralatan kerja dan letaknya untuk memudahkan saat terjadi kecelakaan kerja.
7.      Harus mengenakan perlengkapan saat berada didalam laboratorium, seperti jas laboratorium, masker, kacamata, dan sepatu.
8.      Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat, seperti pemadam kebakaran, eye shower, water  shower, dan alat keselamatan kerja lainnya.
9.      Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melapor kepada petugas laboratorium.
10.  Setiap praktikum harus mengetahui cara memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
11.  Buanglah sampah pada tempatnya.
12.  Jangan bermain-main didalam laboratorium.
13.  Dilarang merokok, makan, minum di dalam laboratorium.
14.  Setelah selesai melakukan percobaan, alat-alat harus dikembalikan ketempat semula dalam keadaan kering dan bersih.
15.  Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih, kran air dan gas ditutup, serta kontak listrik di cabut.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Praktikum




KESIMPULA DAN SARAN
Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat laboratorium memiliki prosedur  tersendiri sesuai dengan guna dan fungsinya.Peralatan yang digunakan di laboratorium terbagi menjadi dua bagian yaitu peralatan gelas dan peralatan non gelas . Jadi, alat-alat yang ada di laboratorium harus digunakan sebagaimana mestinya.

Saran
Saran yang dapat diberikan agar semua praktikan menguasai materi percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal.Sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan. semua praktikum menguasai materi percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal.



DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013Alat – Alat Kimia beseta Fungsinyawww.sholeh-alamak.blogspot .com diakses  25 Oktober 2013

Chang, Roymond. 2005. Kimia Dasar Jilid I Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.

Loebis, Maju. 2013. Laporan Praktikum Kimia Pengenalan Alat-Alat Laboratorium http://www.academia.edu/9031440/LAPORAN_PRAKTI KUM_KIMIA_PENGENALAN_ALAT-ALAT_LABORATORIUM, Diakses, 25 Oktober 2013

Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Maulida, Arista. 2015. Laporan Praktikum Pengenalan Alat-Alat Laboratorium (Kimia Dasar)  http://kakaarist-arista.blogspot.co.id/2015/07/laporan-praktikum-pengenalan-alat-alat.html, Diakses tanggal 1 Juli 2015.

Moningka. 2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga

Riadi.1990. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif : Choosing Effective Laboratory Tests. Buku Kedokteran EGC, Jakarta