Ketik disini untuk menemukan yang anda cari >>>

Sunday 17 June 2018

SAMBUNG PUCUK BUNGA KERTAS (Bougainvillea spectabilis)


  
PRAKTIKUM PERBANYAKAN TANAMAN

SAMBUNG PUCUK BUNGA KERTAS
(Bougainvillea spectabilis)

Disusun  Oleh:

GIDEON SEPTEYUSTIAN
1613010128

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMAN
LABORATORIUM KEBUN PERCOBAAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2017







PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangbiakan secara vegetatif merupakan cara perkembangbiakan yang dilakukan tumbuhan tanpa melibatkan bantuan manusia. Contoh perkembangbiakan secara vegetatif alami antara lain: Rhizoma, Stolon, Umbi lapis, Tunas, Umbi batang, Spora. Sedangkan perkembangbiakan secara vegetatif buatan merupakan cara perkembangbiakan tumbuhan yang sengaja dilakukan oleh manusia. Manusia sengaja memanfaatkan kemampuan maristematis tumbuhan untuk menghasilkan lebih banyak keturunan. Cara perkembangbiakan ini tergolong cara yang sangat efektif karena dilakukan dalam waktu yang relative lebih singkat dibandingkan dengan perkembang biakan secara vegetatif alami. Contoh perkembangbiakan secara vegetatif buatan antara lain: stek, cangkok, sambung, tempel (okulasi), merunduk, kultur jaringan (Tambing, 2008).
Pembiakan dengan cara vegetatif adalah pembiakan yang menggunakan bagian-bagian pada tanaman tersebut seperti batang, daun, akar, ranting, umbi, pucuk untuk menghasilkan individu baru. Pembiakan dengan cara ini lebih banyak digunakan karena memiliki keunggulan yaitu, produk yang dihasilkan memiliki sifat yang mirip dengan induknya. Prinsip dari pembiakan vegetatif ini adalah merangsang tunas adventif yang ada pada bagian tersebut sehingga dapat tumbuh dengan sempurna, yaitu memiliki akar, daun, dan batang sekaligus (Adinugraha, 2007).
Grafting atau penyambungan merupakan metode perbanyakan vegetatif buatan. Grafting/penyambungan adalah seni menyambung 2 jaringan tanaman hidup sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai satu tanaman gabungan. Teknik apapun yang memenuhi kriteria ini dapat digolongkan sebagai metode grafting. Sedangkan budding adalah salah satu bentuk dari grafting, dengan ukuran batang atas tereduksi menjadi hanya satu mata tuna. Tanaman bagian atas disebut entris atau batang atas (scion), sedangkan tanaman batang bawah disebut understam atau batang bawah (rootstock). Batang atas berupa potongan pucuk tanaman yang terdiri atas beberapa tunas dorman yang akan berkembang menjadi tajuk, sedangkan batang bawah akan berkembang menjadi sistem perakaran (Nugroho, 1992).
Sambung pucuk merupakan suatu cara untuk memperbanyak variasi warna bunga yang dilakukan dengan cara menyambung bagian atas pucuk bunga dengan bunga yang lain. Sambung pucuk ini dilakukan melalui beberapa proses diantaranya yaitu dengan menyediakan batang bawah yang akan menjadi pohon bunga dan batang atas yang akan menjadi penyambungnya. Perbanyakan dengan sambung pucuk di perlukan adanya batang atas dan batang bawah.tujuan penyambungan adalah untuk membuat bibit tanaman unggul,memperbaiki bagian-bagian pohon yang ruak,dan juga membantu pertumbuhan tanaman ,dengan adanya penyambungan di harapkan bibit yang di hasilkan akan lebih unggul dari tanaman asalnya. Proses penyambungan ini juga merupakan warisan budaya dari leluhur kita, di karenakan keberadaan proses ini tidak memerlukan cara yang rumit serta alat dan bahannya pun dapat mudah di temukan serta murah. Oleh karena itu proses pembiakan jenis ini dapat di pilih sebagai solusi ketika perekonomian pas-pasan dan tidak di mungkinkannya tanaman untuk di biakan dengan cara lain selain menyambung itu sendiri (Sukendro, 2010).
Keuntungan dari perbanyakan dengan cara sambung pucuk adalah:
Ø  Mengkalkan sifat-sifat klon yang tidak di lakukan oleh pembiakan vegetative lainnya stek,cangkok,dll
Ø  Bias mmperoleh tanaman yang kuat karena bagian bawahnya tahan terhadap keadaan tanah yang tidak menguntungkan,temperature yang rendah
Ø  Memperbaiki jenis-jenis tanaman yang telah tumbuh sehingga jenis yang tidak di kehendaki di ubah dengan jenis yang di kehendaki
Ø  Dapat mempercepat berbuahnya


Tujuan Praktikum
            Untuk mengetahui cara penyambungan bunga kertas dengan beberapa warna yang berbeda-beda.
Kegunaan Praktikum
1.      Sebagai salah satu syarat untuk lulus pada mata kuliah praktikum sistem perbanyakan tanaman.
2.      Sebagai masukan dan informasi pada sistem perbanyakan tanaman.


TINJAUAN PUSTAKA
Pembiakan vegetatif adalah suatu metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian tanaman itu sendiri (bagian-bagian vegetatif yakni akar, batang dan daun) tanpa melibatkan proses pembuahan sehingga sifat tanaman induk dapat dipertahankan dan diturunkan ke tanaman anakan (Hamid, 2011).
Salah satu teknik pembiakan vegetatif adalah grafting, yaitu suatu seni menyambung bagian dari satu tanaman (sepotong pucuk) ke bagian tanaman lain (rootstock) sedemikian rupa sehingga tercapai persenyawaan dan kombinasi ini terus tumbuh membentuk tanaman baru. Pembiakan vegetatif dengan grafting memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan pembiakan generatif. Salah satu keuntungan dari grafting ialah banyak digunakan untuk produksi bibit yang akan ditanam di kebun benih dan bermanfaat untuk penyelamatan kandungan genetik tanaman (Sukendro, 2007).
Menyambung atau enten, yang telah di kenal dan dipraktikan sejak beberapa abad, adalah suatu cara menyambung potongan suatu tanaman pada batang yang telah berakar dari suatu tanaman lain. Beberapa cara pembiakan aseksual lain, pada potongan yang disambungkan tidak terjadi regenerasi organ-organ baru tetapi merupakan suatu kesatuan dengan batang yang berakar tadi. Batang berakar tempat potongan di sambungkan di sebut tanaman bawah. Akar kadang-kadang juga digunakan sebagai tanaman bawah. Potongan-potongan yang disambungkan disebut tanaman atas, atau tunas okulasi. Seluruh bagian atas dari tanaman bawah dibuang dan digantikan dengan tunas okulasi atau tanaman bawah. Banyak jenis tanaman buah-buahan yang sukar di perbanyak dengan setek, runduk, anakan dan cangkok, tetapi mudah di perbanyak dengan penyambungan dan penyusunan, misalnya pada manggis, belimbing dan sebagainya (Rahardja, 2003 ).
Penyediaan bahan tanaman unggul dan bermutu pada tanaman bunga kertas dapat dilakukan melalui perbanyakan secara vegetatif dengan teknik sambung pucuk (grafting). Teknik tersebut merupakan alternatif terbaik saat ini dalam menyediakan bahan tanaman bunga kertas. Sambung pucuk adalah teknik perbanyakan tanaman dengan menggabungkan batang bawah dari pohon induk terseleksi dan adaptif di daerah setempat dengan batang atas darivarietas unggul hasil penelitian yang berproduksi tinggi. Keberhasilan penelitian sambung pucuk telah banyak dilaporkan (Saefudin, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian, penyambungan batang bawah dari pohon indukterseleksi pada suatu daerah dengan batang atas dari varietas unggul produksi tinggi memberikan tingkat keberhasilan 65,90% . Bila dilakukan di rumah kaca, keberhasilan penyambunganmencapai 81%, dan meningkat menjadi 86,40% jika penyambungan dilakukan pada pukul 8.00–11.00. Untuk mendukung pengembangan teknologi sambung pucuk, perlu dibangun kebun entres dari varietas unggul sebagai sumber batang atas. Teknologi sambung pucuk dapat menghasilkan bahan tanaman unggul dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat di daerah pengembangan bunga kertas(Lukman et al. 2003).
Berikut ini adalah klasifikasi dan morfologi bunga kertas (Bougenvillea spectabili) :
Kingdom             :      Plantae
Sub Kingdom      :      Viridiplantae
Divisi                   :      Tracheophyta
Sub Divisi            :      Spermatophyta
Kelas                   :      Mangoliopsida
Ordo                    :      Caryophyllales
Famili                  :      Nyctaginaceae
Genus                  :      Bougainvillea
Spesies                 :      Bougenvillea spectabilis

Morfologi akar bunga kertas
            Akar tanaman bunga kertas adalah akar tunggang yang tumbuh secra vertikal, lalu ada akar cabang yang tumbuhnya melebar hingga kedalaman 80 cm.
Morfologi batang bunga kertas
            Tanaman bunga kertas adalah tanaman perdu tegak yang tumbuh tegak urus mencapai 2 sampai 4 meter tingginya. Batang tanaman bunga kertas bersifat kayu, bentuknya bulat dan terdapat duri-duri berukuran kecil. Percabangan bunga kertas adalah monopodial. Warna batang bunga kertas adalah cokelat.
Morfologi daun bunga kertas
            Daun bunga kertas berbentuk melebar dan bulat higga memanjang. Tepi daun bunga kertas merata. Pertulangan daunnya menyirip atau bertulang tiga hingga limma. Daun pelindung duduk, berbentuk bulat oval dan memiliki panjang kira-kira antara 1,5 sampai 4 cm.
Morfologi bunga kertas
            Bunga kertas termasuk golongan bunga tidak lengkap, karena hanya terdiri dari tenda bunga, bunga, tangkai, kepala putik, tangkai putik, benang sari, dan tangkai sari. Bunga ini tumbuh pada ketiak daun. Bunga kertas adalah bunga majemuk yang berbentuk seperti payung yang bersusun. Bunga kertas tersusun dalam anak payung yang bertangkai dan berjumlah 1 sampai 7 anak payung, masing-masing anak payung tadi terdari 3 bunga, kemudian anak payung terkumpul menjadi malai. Tanda bunga berbentuk seperti tabung segi lima, berambut, berwarna hijau dan panjangnya berkisar 1,5 sampai 2,5 cm. Bagian bawah tenda bunga agak melembung dan bagian atas rontok (Tani, 2015).


BAHAN DAN METODA
Waktu dan Tempat
            Kegiatan Praktikum Teknologi Perbanyakan Tanaman Ini Dilaksanakan Pada Hari Rabu Tanggal 22 November 2017 Pukul 08.30 WIB di Laboratorium Kebun Percobaan Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.
Alat dan Bahan
Ada pun alat yang digunakan pada pelaksanaan praktikum ini antara lain : Pisau, Kantongan Platik dan Tali Plastik.
Ada pun alat yang digunakan pada pelaksanaan praktikum ini antara lain : Bunga kertas.
Prosedur Kerja
·         Dipilih cabang untuk calon batang atas yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
·         Cabang dari bunga kertas dipotong-potong dengan warna-warna yang berbeda-beda.
·         Dibuat potongan cabang membentuk huruf V
·         Dipotong calon batang bawahnya
·         Disambung cabang bunga kertas dengan batang bawah dengan warna yang berbeda
·         Diikat dengan tali plastik bening
·         Disimpan ditempat yang tidak terkena matahari
·         Di siram setiap hari
·         Di amati grafting tersebut.


HASIL PRAKTIKUM
Hasil












Hasil sambung pucuk tanaman bunga kertas pada Praktikum Teknologi Perbanyakan Tanaman.


PEMBAHASAN
Salah satu teknik pembiakan vegetatif menurut para ahli (Sukendro, 2007) adalah grafting, yaitu suatu seni menyambung bagian dari satu tanaman (sepotong pucuk) ke bagian tanaman lain (rootstock) sedemikian rupa sehingga tercapai persenyawaan dan kombinasi ini terus tumbuh membentuk tanaman baru. Pembiakan vegetatif dengan grafting memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan pembiakan generatif. Salah satu keuntungan dari grafting ialah banyak digunakan untuk produksi bibit yang akan ditanam di kebun benih dan bermanfaat untuk penyelamatan kandungan genetik tanaman. Sambung pucuk merupakan perbanyakan tanaman gabungan antara perbanyakan secara generatif (dari persemaian biji) dengan salah satu bagian vegetatif (cabang/ranting) yang berasal dari tanaman lain.
Kegiatan sambung pucuk kerap digunakan dengan menggabungkan batang bawah dan batang atas. Batang bawah diharapkan menjadi batang yang tahan terhadap patogen tanah dan kokoh sedangkan batang atas merupakan bagian yang memilki karakter produksi yang diinginkan.Batang bawah biasanya dipakai dari tanaman yang tumbuh dari biji sehingga perakarannya lebih kuat. Akan tetapi, batang bawah yang berasal dari biji memiliki karakter yang berbeda (segregasi). Teknologi perbanyakan mengusahakan batang bawah juga diperoleh seragam dari hasil stek.
Perpaduan dari bagian tanaman yang disatukan akan berkembang membentuk tanaman jenis baru, dengan kelebihan yang dimilikinya antara lain : keunggulan dari segi perakaran,  masa berbuah lebih cepat, ukuran tanaman  yang lebih pendek,memiliki sifat genetis yang berasal dari induknya misalnya ukuran buah, daging yang tebal dan rasa manis sertaterhadap penyakit. Bahan yang dibutuhkan dalam proses penyambungan ini adalah bagian tanaman yang akan di sambung atau disebut batang atas (entres)bisa tunas pucuk atau tunas samping.bagian bawah yang menerima sambungan di sebut Batang Bawah(understock).cara mendapatkan batang bawang dengan penyemaian biji tanaman lokal yg memilki perakaran yg baik dan tahan terhadap serangan busuk akar.
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami laksanakan, teknik sambung celah dengan entres yang mempunyai 1 – 3 mata tunas, tingkat keberhasilan sambungan mencapai 90%.  Batang bawah siap untuk disambung bila diameter telah berukuran 0,6 cm atau lebih.  Potong pucuknya pada bagian yang berwarna kecoklatan dan biarkan helaian daun sebelah bawah tetap berada pada batang bawah. Kemudian tepat ditengah bekas potongan dibelah dengan pisau tajam sedalam 2-3 cm. Entris berasal dari pohon induk yang sehat, yang sedang dorman sepanjang 10-15 cm dari, kemudian potong daunnya.  Sayat bagian pangkal entris pada kedua belah sisinya sepanjang 2 – 3 cm membentuk baji dan sisipkan bagian baji dari entris kedalam celah batang bawah + ikat dg tali plastik, sungkup dengan kantong  plastik transparan agar tetap lembab dan tempatkan di bawah naungan.  Sungkup plastik dibuka apabila mata tunas pada entris telah pecah, lebih kurang umur 1 bulan.

KESIMPULA DAN SARAN
Kesimpulan
            Berdasarkan hasil pengamatan kami pada pelaksanaan praktikum sambung pucuk bunga kertas, kami menyimpulkan bahwa sambung pucuk itu merupakan salah satu perbanyakan tanaman gabungan antara perbanyakan secara generatif (dari persemaian biji) dengan salah satu bagian vegetatif (cabang/ranting) yang berasal dari tanaman lain yang bertujuan untuk produksi bibit terbaik dan bibit yang perwarisan sifat induk serta memberikan perpaduan keindahan pada bunga yang telah di sambungkan pucuknya.
Saran
            Saran dari kami kelompok tujuh pada praktikum sambung pucuk ini, diharapkan kepada para praktikal agar betul-betul melakukan dan melaksanakan praktikum ini dengan baik dan menggunakan alat yang steril dengan tujuan menghindari terkenanya bakteri pada bagian luka atau potongan sambung pucuk tersebut serta menyiapkan alat dan bahan selengkap mungkin agar tidak kewalahan dalam melaksanakan sambung pucuk.


DAFTAR PUSTAKA
Adinugraha. 2007. Teknik Pembibitan Dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman Hias. Bogor : World Agroforestry Centre.
Hamid, N. 2011. Keberhasilan Okulasi varietas Jeruk Manis Pada Berbagai Perbandingan Pupuk Kadang. Jurnal Media Litbang Sulteng Vol IV (2) : 97-104.
Nugroho H. 1992. Perbanyakan, dan Perawatan Tanaman. Bogor : PT Gramedia.
Rahardja, P.C. 2003. Aneka Cara Memperbanyak Tanaman. Surabaya : Agromedia Pustaka.
Saefudin. 2009. Kesiapan Teknologi Sambung Pucuk dalam Penyediaan bahan Tanaman Bunga Kertas. Jurnal Balai Pnelitian tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri. Vol 1 (7) : 150-155.
Sukendro, Andi. 2010. Study of Vegetative Propagation on Intsia bijuga (Colebr.) O.K. with Grafting. Jurnal Silvikultur Tropika. Vol. 24(7) : 6- 10.
Tambing, Y. 2008. Keberhasilan Pertautan Sambung Pucuk Pada Bunga Kertas Dengan Waktu Penyambungan Dan Panjang entris Berbeda. Jurnal Agroland. Vol. 15 (4) : 296 – 301.
Tani, M. 2015. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Morfologi Bunga Kertas. Sumber : www.materipertanian.com. Diakses pada tahun 2015.