PRAKTEK DASAR ILMU TANAH
PENGENALAN PUPUK
Disusun oleh :
GIDEON S TELAUMBANUA
1613010128
LABORATORIUM KEBUN PERCOBAAN PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2018
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemupukan adalah kegiatan memberikan tenaga tambahan untuk tanah pada
komposisi tanah. Pemupukan konteks untuk menambah unsur di dalam tanah
agar tanaman yang ditanami dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tanah
sendiri telah menyediakan berbagai pilihan hara yang diperlukan
tanaman. Unsur hara itu lama kelamaan akan diperingkat karena akan
terserap untuk memenuhi kebutuhan hidup tanaman. Jika kekurangan itu
berlangsung secara terus-menerus, bisa terjadi pembangunan yang buruk
(Suptarini, 2006).
Pupuk adalah sesuatu yang diperlukan pada media tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman yang mampu berproduksi dengan
baik. Bahan pupuk dapat berupa bahan organik atau nonorganik
(mineral). Pupuk berbeda dari suplemen, pupuk bahan yang digunakan untuk
pertumbuhan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu
kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, dalam beberapa waktu
tertentu dapat ditambahkan bahan suplemen (Achmad, 2007).
Unsur hara akan diserap oleh akar tanaman ditentukan oleh semua faktor yang
mempengaruhi. Diperlukan hara akan memanggil tanaman sampai hara yang ada
di permukaan akar. Faktor-faktor itu adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam proses dan pergerakannya. Larutan tanah merupakan
pembawa hara. Oleh karena itu pengarahan hara di dalam tanah dan akan
menuju ke permukaan akar ikut alirannya (Lily, 2014).
Hara tersediakan dalam tanah adat menjadi faktor pembatas utama dalam teka
pertanaman. Tanpa pasangan pupuk, atau bibit tanaman, cocok untuk jumlah
yang tersedia oleh tanah dan yang disediakan oleh udara hujan dan endapan
debu. Jumlah tidak lebih dari 10 kg ha 1 N, dan K. Di
beberapa tanah volkan kaya dan di tanah sawah yang ditumbuhi ganggang
hijau-biru jumlah itu dapat lebih tinggi. Di tanah yang di tumbuhi gulma
legum ada tambahan N sekadarnya oleh penyolder N. Dalam kebanyakan tanah N dan
P Selalu tersedia dalam jumlah minimum. Dalam tanah tropika yang lebih
tua, mineral terlai dapat menjadi sumber yang diperlukan untuk sedikit, itu pun
jika ada.Kadar bahan organik dan rendah. Banyak tanah memiliki kejenuhan
yang sangat tinggi atau mengandung Al terlarut, garam terlarutkan, tertukarkan
dalam jumlah yang meracun.Kehutanan dapat diperbaiki dengan pupuk alami
(kompos, kandang, abu) dan pupuk pabrik (Indranada, 2006).
Pupuk dapat menghasilkan hanya satu jenis atau lebih penting. Pupuk yang
mengandung lebih dari satu unsur yang disebut dengan pupuk majemuk, pupuk
majemuk yang mengandung unsur utama (nitrogen, fospat dan kalium) Disebut pupuk
lengkap yang sangat baik yang dapat digunakan pada proses yang berbeda. tanah
kalsium dan magnesium terkandung dalam kapur pertanian. Unsur-ana hara
yang lain seperti bunyi boron, tembaga, besi, mangan, seng, khlorida biasanya
diberikan dalam bentuk khlorida dari tidak-tidak itu (Hanafiah, 2010).
Tujuan Praktikum
Mengenal
beberapa jenis pupuk dan mengklasifikasikannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Pupuk dalam arti luas, termasuk semua
bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur-unsur pertumbuhan
tanaman. Baik organik maupun anorganik.Istilah pupuk biasanya berhubungan
dengan pupuk buatan. Pupuk tidak mengandung unsur-unsur pertanian seperti
nitrogen, fosfor atau kalium, tetapi tidak ada dalam bentuk yang memberikan
bentuk-bentuk dari apa yang dapat di absorsi tanaman (Lakitan, 2015).
Penggunaan pupuk akan lebih efektif dan lebih baik, akan tetapi pengadaannya
lebih banyak daripada petani ternak penghasil pupuk ini. Guna penyuburan
tanah adalah pemupukan yang sangat dibutuhkan. Beruntunglah bahwa para
ahli di Indonesia telah membangun dan menjalankan beberapa pabrik penghasil pupuk. Pupuk
ini memenuhi kebutuhan tanaman, mengandung nitrogen (N), phospat (P) dan
sekaligus pula potash (K) dan uang yang disebut pupuk NPK (NPK
Fertilizers). Proposisi dari ketiga bahan penyubur ini biasanya merupakan
bahan-bahan yang komposisinya sesuai dengan rangkaian angka seperti misalkan:
25-25-5, dan ini berarti di dalam pupuk itu mengandung 25% Nitrogen, 25% phospat,
dan 5% kalium (Lingga, 2012) .
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, dengan adanya pembupukan
tanah dengan pupuk kandang (juga dengan kompos dan pupuk hijau) telah menemukan
tanah-tanah yang ringan untuk menjadi lebih tinggi, dan lebih berat lagi. dan
sarang. Pupuk kandang terhadap kondisi kimia, fisik dan biologis
tanah. Tanah-tanah yang produktivitasnya menurun karena bahan-bahan
organik ikut terangkut dengan bagian tanah yang terkikis dan terhanyutkan,
setahap demi setahap dapat dipulihkan dengan kegiatan dan rutinitas pembenaman
pupuk ke dalam bagian tanah atau lapisan tanah yang masih tersisa. Perlu
juga dengan kombinasi dengan kegiatan penyemprotan tanah atau pengolahan tanah
sejajar dengan garis kontur sarana agar pupuk yang telah dibenamkan tidak mudah
tercuci atau ikut hanyut saat adanya aliran udara permukaan.Pemulihan
produktivitas: (a) pupuk kandang memiliki kemampuan untuk meningkatkan
kesuburan tanah karena banyak zat makanan yang terkandung hambatan, (b) pupuk
dapat diperinggi kadar humus, (c) Memperbaiki struktur tanah, (d) mendorong
kehidupan jasad renik, ( e) sebagai unsur-unsur mikro (Fe, Mn, B, Cu, Zn, Mo)
yang dibutuhkan tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya (Yuliarti, 2009).
Salah satu penyebab dalam menyuburkan tanah dengan pupuk adalah salah
pupuk.Pupuk itu semacam racun, sebab pupuk, khusus pupuk buatan, tidak terbuat
dari bahan-bahan kimia yang diramu bersih rupa rupa yang dikandung
tanah. Oleh sebab itu, cara pakainya, dosisnya dan khasiatnya harus
dilihat sebelum benar memupuk. Celakanya hal-hal seperti ini yang sering
tidak diketahui petani, akibatnya pupuk sering memberikan hasil yang aneh-aneh
bagi tanah atau tanaman. Ada tanaman yang tumbuh setelah di pupuk, tetapi
tidak mau berbuah. Jikalau berbuah, tidak akan kuat sampai mati di panen
(rontok). Serakaan pun terlihat tanaman berubah menjadi tanah setelah diberi
pupuk. Dan yang paling mengecewakan juga, tanam an yang diberi pupuk
sama sekali tidak terjadi apa-apa (Buringh, 2012).
Kotoran hewan dan kompos merupakan bahan utama pupuk organik. Karena
penyediaannya yang tidak teratur, biasanya penggunaannya hanya untuk tanaman
yang betul-betul membutuhkan hara atau dipergunakan untuk regenerasi ladang
tandus, seperti contoh perbaikan lokasi di atas. Unsur manusia dapat di
daur ulang dengan menggunakan jamban-pisang yaitu menanamkan anakan pohon pisang
pada bekas lubang jamban, yang memungkinkan untuk diproses kembali biomassa
dengan cepat dan aman (Heddy, 2010).
BAHAN DAN METODE
Waktu
dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum Ini
Dilaksanakan Pada Tanggal 06 April 2018 Di Laboratorium Kebun Percobaan
Peternakan Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.
Alat dan
Bahan
Adapun
alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu buku dan pulpen.
Adapun
bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu sampel pupuk.
Prosedur
Kerja
·
Disiapkan
beberapa sampel pupuk anorganik dan organik
·
Dicatat nama-nama
pupuk yang disediakan,
·
Ditentukan kadar
haranya dan rumus kimianya
·
Ditentukan warna,
klasifikasinya, kandungan hara, senyawa kimia dan pemberiannya.
HASILA DAN PEMBAHASAN
(Berdasarkan hasil praktikum anda sendiri)
.............................................
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan kami, dari 16 sampel pupuk pengamatan
pemberiannya dilakukan pada akar, batang dan daun.
·
Seng sulfat dapat mengandung 36% Zn
yang dapat digunakan melalui tanah atau daun. Bila pemberian pupuk ini
secara acak akan dapat meracuni tanaman, menggunakan sifat kimianya pupuk ini
termasuk pupuk anorganik
·
Paten Kali merupakan salah satu pupuk
yang mengandung 30% K 2 O, 12% S, dan 12% MgO. Pupuk
ini membentuk butiran dan termasuk pupuk majemuk.
·
CIRP adalah pupuk posfor yang
berbentuk butiran halus, memiliki kandungan P 2 O5 antara
32% hingga 32%. Pupuk ini termasuk pupuk tunggal
·
Amofos memiliki rumus kimia NH 4 H 2 PO 4 (mono
amonium fospat) yang memiliki kadar hara 11% N dan 42% Posfat. Pupuk ini
termasuk pupuk majemuk
·
Pupuk urea disebut pupuk nitrogen
karena mengandung 46% nitrogen. Pupuk ini termasuk pupuk tunggal
·
Dolomit memiliki rumus kimia CaMg
(CO 3 ) 2 . Pupuk ini
menghasilkan Ca 30% dan Mg 19% yang cukup baik untuk tanaman
·
Bayfolan adalah pupuk cair yang
memberikannya pada daun. Mengandung 11% nitrogen, 8% posfor, dan 6%
kalium, serta hara mikro seperti besi, boron, kobalt, mangan, molibdenum, dan
tembaga.
·
Pupuk kandang adalah pupuk
organik yang berasal dari kotoran ternak. Kualitas pupuk kandang, sangat
baik, kualitas pakan ternak, dan cara penampungan pupuk kandang. Pupuk ini
berbeda cokelat tua dan padat. Hara dalam pupuk kandang tidak mudah
tersedia bagi tanaman.
·
SP36 merupakan pupuk posfat yang
berasal dari batubara posfat tambang.Mengandung 36% posfat.
·
Borat adalah pupuk kimia putih, mengandung
45% boron dan 25% natrium yang Membantu mempercepat reaksi kimia pada tanaman.
·
ZA mengandung 24% belerang (dalam
bentuk Sulfat) dan 21% nitrogen (dlam bentuk amonium). Pupuk ini membentuk
butiran kristal yang menyerupai yoghurt.
·
Pupuk NPK adalah pupuk majemuk,
mengandung 18% nitrogen, 22% posfor dan 17% kalium. Pupuk ini bentuk
butiran
·
Kalium Klorida (KCl) termasuk pupuk
tunggal, berbentuk serbuk. Mengandung hara tidak ada KCL 60%.
·
Tembaga Sulfat Pentahidrat mengandung
unsur tembaga 23% solid dan termasuk pupuk tunggal
·
Pupuk kompos adalah pupuk organik
yang terbuat dari proses pembusukan sisa-sisa bahan organik (tanaman atau
hewan). Pupuk kompos yang mampu memperbaiki kondisi fisik untuk
menyediakan unsur-unsur hara, sedangkan pupuk kompos memiliki unsur-unsur yang
relatif tinggi dan sulit diprediksi
Saran
Dalam praktikum Dasar Ilmu Tanah ini semoga kami dapat memahami atau mengerti
tentang bagian atau pengetahuan tentang tanah dan pupuk yang
dibutuhkan. Kita harus lebih serius dan belajar dengan sungguh-sungguh,
kita akan menemukan pengetahuan yang lebih luas tentang pupuk.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, 2007. Mikrobiologi Tanah Hutan . IPB:
Bogor
Buringh, P.2012. Pengantar Pengajian Tanah-Tanah Wilayah
Tropika Dan Subtropika .Gadjah
Mada Univesity Press: Yogyakarta.
Hanafiah, KA2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah . Raja
Grafindo Persada: Jakarta.
Heddy, Suwarsono.2010. Agroekosistem .Raja Wali Press:
Jakarta
Indranada, HK.2006. Pengelolaan Kesuburan Tanah . Bumi
Aksara: Jakarta.
Lakitan, B.2015. Hortikultura Teori Budidaya dan Pasca Panen . PT
Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Lily, A. 2014. Dasar Nutrisi Tanaman .Rineka
Cipta: Jakarta.
Lingga, P.2012. Bertanam Ubi-Ubian .PT Penebar
Swadaya: Jakarta.
Suptarini, E.2006. Membuat Tanaman Cepat Berbuah . Penebar
Swadaya: Jakarta.
Yuliarti, N.2009. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik . Andi
Offset: Yogyakarta.